KARANGREJA- Penemuan
mata air yang melimpah di lereng Gunung Slamet oleh warga Desa Kutabawa
Kecamatan Karangreja, masih belum ada tindaklanjut.
Padahal potensi mata
air itu sangat bagus dimanfaatkan untuk puluhan ribu jiwa di Kutabawa dan
sampai ke Kabupaten pemalang.
Namun desa masih
kebingungan karena infrakstruktur bangunan agar air sampai kebawah membutuhkan
dana miliaran.
Pertimbangannya, setiap musim kemarau maupun hujan,
air bersih sulit didapatkan.
“Kamin sudah sampaikan
usulan ke Bappeda Purbalingga untuk diteruskan ke Gubernur Jawa Tengah. Harapan
kami bapak Gubernur Ganjar Pranowo bisa membantunya. Melalui anggaran
diprovinsi,” jelas kepala Desa Kutabawa, Edi Suroso, Kamis (4/2).
Edi mengatakan, letak
sumber mata air sebenarnya masuk wiliyah Kabupaten Banyumas. Karenanya, antara
bupati dan gubernur bisa mengakomodasinya, termasuk perhutani yang masih
membawahi area penemuan sumber mata air itu.
Rencananya jika sumber
air itu sudah bisa sampai kebawah, akan mampu menghidupi 7 ribu lebih jiwa
didua dusun, yaitu dusun IV dan V . namun karena saat ini belum ada anggaran,
maka sedang diupayakan memberikan proposal dan koordinasi dengan pemerintahan
provinsi.
“sesuai proposal kepada
Gubernur Jateng, anggaran yang dibutuhkan agar air itu bisa dinikmati sekitar
Rp 4 milyar. Ini tidak main-main, karena
sangat diperlukan dan akan sangat membantu semua aktifitas warga. Bahkan ada
beberapa desa di wilayah Kabupaten Pemalang ,”paparannya.
Mata air yang terletak
di 18 kilometer dari titik desa Kutabawa keatas itu masih belum terjemah. Baru
terlihat usai dilakukan servei tim didesa dan warga dengan menghabiskan
anggaran Rp 5 juta lebih. Namun kembali kepada tindak lanjut realisasi
perpipaan dan bangunan, desa kelingkungan dan tak mungkin menanggung sendiri.
Saat ini sudah
terbentuk panitia atau tim yang akan mengatarkan temuan ini sampai realisasi.
Belum lama ini sudah dilakukan servei kesumber mata air itu dan ternyata sangat
besar debitnya serta pada musim kemarau seperti saat ini tetep deras dan jernih
“kami tetap optimis ada
perhatian dari gubernur dan segera ada titik terang realisasi. Tinggal
merencanakan matang mekanismenpembangunannya dan bisa mengalrkan air sampai
kebawah agar siap digunakan,” imbuhnya. Sumber : RadarbanyumasedisiJumat05022016