All Right Reserved © 2014. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Potensi Dikembangkan Jadi Tempat Wisata

Goa Baru Karangreja, Purbalingga (sub)
Jalan Goa Bercabang Dua
http://radio99purbalingga.blogspot.comPURBALINGGA-Penemuan Goa di Tengah sawah di Desa Karangreja telah mendapat perhatian pemerintah. Tim dari Bidang Pariwisata, Bidang Kebudayaan Dinbudparpora (Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga), Bidang Energi Sumberdaya Mineral/ESDM Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan Paguyuban Wisata Purbalingga (Wisbangga), Kamis (27/2) melakukan eksplorasi ke dalam goa.
Ekpolrasi ini dilakukan untuk meneliti lebih jauh tentang goa yang berada di Desa Karangreja tersebut. Apakah goa itu merupakan bekas galian pasir alam seperti di Desa Sangkanayu, Mrebet atau goa yang terbentuk secara alami oleh alam. Ini semua memerlukan kajian lebih dalam lagi.
Selain itu, untuk mengetahui kedalaman goa, tiga orang dari Wisabangga yang dipimpin Safii berhasil masuk hingga kedalaman sekitar 20 meter dari mulut gua. Dari pemetaan lubang di dalam gua, terdapat dua jalan. Setelah masuk hingga kedalaman 12 meter dengan cara merangkak diatas lumpur, terdapat lubang menuju sisi kanan.
Lubang ini diduga menuju aliran sungai karena air dari persawahan masuk ke dalam goa dan selanjutnya masuk ke dalam lubang sisi kanan. “Untuk lubang sisi kiri, jaraknya diperkirakan masih panjang, namun baru bisa dijangkau sekitar 20 meter. Jarak dasar lumpur dengan dinding atas goa sekitar 30 – 40 centimeter. Posisi tubuh hanya bisa cara merayap,” tutur Tim penelusur goa dari Wisbangga Safii.
Dia menambahkan, lubang goa sisi kiri masih dipenuhi lumpur sehingga masih sulit untuk diakses. Kemungkinan ketebalan Lumpur sekitar dua meter. Namun jika Lumpur dikeruk, perkirakan baru bisa dilewati dengan posisi tubuh berjalan.
Dia menjelaskan, ketika tim masuk kedalam goa, mereka hanya membawa perlatan lampu senter dan tali pengaman. Dia memperkirakan oksigen masih masuk ke dalam gua dengan melihat aliran air yang masuk kedalam gua. “Tim belum bisa menjangkau ke seluruh rongga didalam gua karena kondisi yang gelap dan ruang gerak yang terbatas,” jelasnya.
Kepala Bidang Pariwisata Ir Prayitno, M.Si yang ikut meninjau lokasi mengatakan, setelah dilakukan penelitian pada bebatuan dan dinding, temuan lubang tersebut memang berupa goa.
Batuan penyangga lubang bukan merupakan bekas galian batu, tapi terbentuk alami dari lava gunung berapi yang mengeras ratusan tahun silam. Batuannyanya sama dengan batuan di Goa Lawa.
“Kemungkinan di wilayah sisi timur Gunung Slamet, termasuk di wilayah Karangreja terdapat lava yang mengeras dan didalamnya berlubang membentuk gua. Hal ini seperti ketika ditemukan Goa Lawa sekitar tahun 1970-an silam,” tuturnya.
Dia menambahkan, kemungkian penemuan goa oleh masyarakat ini bisa saja nantinya menjadi objek wisata di Purbalingga. Pasalnya, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Seperti halnya saat penemuan Goa Lawa tahun 1970-an yang berada di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja.
Saat ditemukan juga masih tertutup Lumpur dan ketika itu belum terpikirkan akan dijadikan obyek wisata. “Masih perlu waktu panjang untuk menjadikan tempat wisata. Tahap awal perlu dipetakan dahulu kondisi goa tersebut,” tambahnya.(jok)
Keterangan foto Tim Wisbangga dan Dinbudparpora berhasil masuk ke kedalaman 20 meter dari mulut gua dengan menggunakan peralatan senter dan tali

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS