Jembatan Kuripan Wujudkan Mimpi Warga Tunjungmulih- Panusupan
PURBALINGGA, HUMAS
– Mimpi puluhan tahun warga Desa Tunjungmulih Kecamatan Karangmoncol
dan Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, untuk memiliki jembatan
penghubung akhirnya terwujud. Warga dua desa yang hanya dibatasi Sungai
Kuripan itu, semula jika akan melakukan aktivitas bersekolah, bertani
atau berdagang harus menyeberangi sungai.
Keinginan
membangun jembatan itu terwujud setelah masyarakat desa setempat
mendapat dukungan Pemkab dan fasilitasi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Integrasi. “Jembatan ini sangat
berguna bagi aktivitas dua warga desa, karenanya kami melalui PNPM
Mandiri Perdesaan Integrasi menggerakkan masyarakat untuk bisa
membangunnya,” kata Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM Mandiri
Perdesaan Mujadid disela-sela peresmian jembatan Kuripan, Sabtu (10/3).
Dikatakan
Mujadid, pembangunan jembatan Kuripan ini juga akan menjadi salah satu
ikon keberhasilan PNPM di Purbalingga. “Untuk membangun jembatan ini,
PNPM MD menyediakan anggaran Rp 222,9 juta dan dukungan swadaya
masyarakat sebesar Rp 26,6 juta. Kami sangat bangga dengan kerja keras
masyarakat desa di Tunjungmulih dan Panusupan,” katanya.
Dijelaskan
Mujadid, spesifikasi jembatan yang dibangun merupakan jembatan lengkung
dengan panjang 19,5 dan lebar 3,5 meter. Talud sayap jembatan sepanjang
22 meter sebanyak 4 unit dan jalan telasah panjang 230 meter. “Jembatan
dikerjakan selama 3 bulan,” kata Mujadid.
Salah
seorang warga setempat, Suwarto mengungkapkan rasa senangnya karena
keinginan warga dua desa sudah terwujud. “Dulu hanya jalan setapak di
tengah sawah. Warga kalau akan saling mengunjungi harus menyeberang sungai,” ujar Suwarto.
Sementara
itu Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si mengatakan, denga
selesainya pembangunan jembatan Kuripan maka sudah ada dua jembatan yang
menghubungkan dua desa tersebut. Jembatan sebelumnya yang berada di
bagian hilir sungai Kuripan telah diresmikan dua tahun lalu.
“Jembatan
kali ini akan semakin memperlancar hubungan sosial ekonomi antar kedua
desa. Anak sekolah yang sebelumnya menyeberang sungai atau menggunakan
jembatan bambu, kini sudah bisa menikmati jembatan.Kemudian, jika warga
Panusupan akan menjual hasil salaknya ke Tunjungmulih, juga sudah dengan
mudah transportasinya. Angger besanan juga wis gampang,” ujar Bupati Heru.
Dibagian
lain Heru juga mengatakan, pada tahun 2012 ini, Pemkab juga
merencanakan membangun jembatan yang menghubungan Desa Pekiringan –
Grantung Kecamatan Karangmoncol yang selanjutnya menghubungkan ke
wilayah Kecamatan Rembang. “Anggaran yang telah disiapkan dalam APBD
termasuk perencanaannya sebesar Rp 13 milyar,” kata Heru Sudjatmoko.
(Humas/y/hr)